Rabu, 20 Juli 2011

Bilangan Penyabunan Dalam Minyak Kelapa

CWINDOW%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data">
1.       Tujuan penetapan :
·         Mengetahui definisi Bilangan Penyabunan
·         Mengetahui prosedur kerja penetapan Bilangan Penyabunan
·         Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan
·         Mengetahui reaksi yang terjadi
·         Mengetahui bilangan penyabunan dalam sampel minyak kelapa.
2.       Prinsip Kerja :
Contoh minyak kelapa di sabunkan dengan KOH-Alkohol berlebih. Kelebihan KOH di titar dengan HCl menggunakan Indikator PP.
3.       Reaksi :
      O
    CH2   O    C    R1                               CH2   OH
      O                                                                  O
·          CH     O   C    R2 + KOH                             CH    OH + R    C    OK
     O
CH2   O   C    R3                                CH2   OH
·         KOH + HCl                 KCl + H2O

4.       Landasan Teori :
PENENTUAN SIFAT MINYAK
Jenis minyak dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya berdasarkan sifat-sifatnya. Pengujian sifat-sifat minyak tersebut meliputi :
ü  Uji Penyabunan
ü  Uji ketidakjenuhan
ü  Uji kelarutan
ü  Uji Titik Cair,Indeks bias,bobot jenis dll.
PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN
Angka Penyabunan dapat dilakukan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar. Minyak yang disusun asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relative kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya, minyak dengan berat molekul yang besar mempunyai angka penyabunan relative kecil.
Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram (1 g) lemak atau minyak.
Alcohol yang ada pada koh berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga membentuk sabun.
DASAR-DASAR ANALISA MINYAK

Senyawa minyak merupakan senyawa alami penting yang dapat dipelajari secara lebih mendalam, relative lebih mudah daripada senyawa-senyawa makronutrien yang lain. Prosedur-prosedur analisa minyak berkembang pesat, baik yang menggunakan peralatan yang sederhana maupun yang mutakhir. Kemudahan analisa tersebut dimumgkinkan antara lain karena :
ü  Molekul minyak relative lebih kecil dan kurang kompleks bila dibandingkan dengan molekul karbohidrat atau protein
ü  Molekul-molekul minyak dapat disintesa di laboratorium menurut kebutuhan, sedang molekul protein dan karbohidrat yang komplek misalnya : ligin, belum dapat.

5.       Alat & bahan :
§  Alat :
-          Erlenmeyer 300ml
-          Pipet volume 25ml
-          Buret asan 50ml
-          Pendingin tegak
-          Penangas air
-          Gelas ukur 100ml
§  Bahan :
-          Minyak kelapa (sampel)
-          KOH-Alkohol 0,5N
-          HCL 0,5N
-          Indicator PP

6.       Prosedur Kerja :
-          Ditimbang 2,0136g sampel minyak kelapa ke dalam Erlenmeyer 300ml
-          Ditambahkan 25ml KOH-Alkohol 0,5N
-          Erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak
-          Di didihkan diatas penangas air selama ±30 menit
-          Di dinginkan dan dititar dengan HCl 0,6079N (0,5N) dengan PP sebagai indicator (a ml)
-          Blanko dikerjakan seperti pada contoh diatas (b ml)



7.       Pengamatan :
·         Data pengamatan :
-          Bobot sampel                                                : 2,0136g
-          Volume penitar (Contoh)         : 5,40ml
-          Volume penitar (Blanko)          : 16,50ml
·         Hasil pengamatan :
-          Warna larutan sebelum penambahan indicator PP        : Kuning
-          Warna larutan setelah penambahan indicator PP          : Merah
-          Warna larutan setelah tercapai titik akhir                          : Kuning (merah hilang)

8.       Perhitungan :
                               
                                                                                    


                                       =  187,9943 mg/g


9.       Kesimpulan :    
Dari hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa : Bilangan Penyabunan dalam sampel minyak kelapa adalah 187,9943 mg/g.





Daftar pustaka : 
o   Sudarmadji, slamet dkk. Analisis bahan makanan dan pertanian. Yogyakarta: Unv Gadjahmada.
o   Ishaq, Arief dkk. 2010. Kimia Analisis Terpadu. Makassar: Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK).

1 komentar: